Widget HTML #1

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional. Dalam sistem ini ekonomi yang dijalankan secara bersama-sama untuk kepentingan bersama segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri olehmasyarakat itu sendiri. Tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi masyarakatlah yang mengaturnya. Berikut penjelasan tentang Sistem Ekonomi Tradisional.

Definisi Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun yang hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi.

Menurut Wikipedia. Sistem Ekonomi Tradisional Adalah sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam. Dalam sistem ini masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

  1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
  2. Hanya sedikit menggunakan modal.
  3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
  4. Belum mengenal pembagian kerja.
  5. Masih terikat tradisi.
  6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
  7. masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
  8. Tingkat dan macam produksi sesuai dengan kebutuhan.

Keuntungan sistem ekonomi tradisional

  1. Tidak adanya persaingan yang tidak sehat, sebab semua yang dilakukan atas dasar kekeluargaan dan masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
  2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
  3. Tidak bersikap individualistis.
  4. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
  5. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bersikap jujur.

Kekurangan sistem ekonomi tradisional

  1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
  2. Kualitas barang hasil produksi masih rendah.
  3. Tidak ada kerjasama antar individu atau masyarakat
  4. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
  5. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
  6. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan.

Walaupun Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok diindoneisa masih terdapat masyarakat yang menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.

Dikutip dari Berbagai Sumber