Widget HTML #1

Pengertian Preventive Maintenance (PM)

Pengertian Preventive Maintenance (PM). Pemeliharaan preventif sangat penting untuk mendukung fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “critical unit”. teknik perawatan ini dilakukan secara inspeksi terhadap asset peralatan untuk memprediksikan terhadap kerusakan/kegagalan yang akan terjadi. Berikut adalah Penjelasan mengenai Preventive Maintenance (PM).

Apa Itu Preventive Maintenance?

Preventive Maintenance (PM) dalam dunia industri dan teknik adalah praktik menjaga dan merawat peralatan, mesin, atau sistem agar tetap beroperasi dengan baik. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan atau kegagalan yang dapat mengganggu produktivitas dan efisiensi operasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian Preventive Maintenance (PM) dan mengapa ini sangat penting dalam berbagai industri.

Pengertian Preventive Maintenance (PM)

Definisi Preventive Maintenance (PM)

Preventive Maintenance adalah Pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan seperti inspeksi, perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan dan penyesuaian dilaksanakan.

Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan dan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan mesin. Mesin akan mengalami nilai depresiasi (penurunan) apabila dipakai terus menerus. Oleh karena itu, dibutuhkannya inspeksi dan servis secara rutin maupun periodik. 

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan (preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. 

Pengertian Preventive Maintenance menurut ahli

  1. Menurut Richard D. Irwin: Preventive Maintenance adalah suatu tindakan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terjadwal untuk menghindari kerusakan atau kegagalan mesin atau peralatan. Sumber: Richard D. Irwin, "Industrial Maintenance Management," 1979.
  2. Menurut James V. Calitri: Preventive Maintenance adalah serangkaian aktivitas perawatan yang dilakukan secara berkala untuk menjaga peralatan agar tetap beroperasi dalam kondisi optimal dan mencegah kerusakan yang dapat mengganggu proses produksi. Sumber: James V. Calitri, "Maintenance Management and Engineering Handbook," 2009.
  3. Menurut John Moubray: Preventive Maintenance adalah perawatan yang direncanakan dan terjadwal yang dilakukan untuk mencegah kegagalan peralatan, mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial, dan memperpanjang umur peralatan. Sumber: John Moubray, "Reliability-Centered Maintenance," 1997.
  4. Preventive Maintenance memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan operasi dan produktivitas perusahaan, mengurangi kerusakan, serta menghemat biaya perbaikan darurat. Ini juga membantu dalam memperpanjang masa pakai peralatan dan sistem, serta meningkatkan keamanan operasi.

Manfaat preventive maintenance

  1. Memperkecil overhaul ( turun mesin ).
  2. Mengurangi kemungkinan reparasi berskala besar.
  3. Mengurangi biaya kerusakan / pergantian mesin.
  4. Memperkecil kemungkinan produk-produk yang rusak.
  5. Meminimalkan persediaan suku cadang.
  6. Memperkecil hilangnya gaji – gaji tambahan akibat penurunan mesin ( overhaul ).
  7. Menurunkan harga satuan dari produk pabrik.

Macam-Macam, preventive maintenance Dalam perusahaan

  1. Routine maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin. Contohnya, yaitu pembersihan fasilitas atau peralatan, pelumasan (lubrication) atau pengecekan oli, pengecekan isi bahan bakarnya dan apakah termasuk dalam pemanasan (warming up) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
  2. Periodic maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan Preventive maintenance

  1. Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi bahwa sebuah asset memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin akan mengalami kerusakan.
  2. Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi peralatan selalu dalam keadaan sehat.
  3. Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
  4. Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat aktivitas pemeliharan peralatan
  5. Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.

Proses Preventive maintenance

  1. Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang perawatan, kegagalan, dan penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan)
  2. Semua jenis kegiatan predictive. Termasuk inspeksi, melakukan pengukuran,inspeksi part untuk kualitas, analisis pelumas, temperature, getaran, kebisingan, pencatatan semua data dari kegiatan predictive untuk trend analysis
  3. Perbaikan minor (30 menit), dorongan yang besar kearah produktivitas
  4. Writing up setiap kondisi yang memerlukan perhatian khusus , yang berpotensial kearah kegagalan
  5. Penjadwalan dan pelaksanaan perbaikan yang dinstruksikan
  6. Menggunakan frekuensi dan severity kegagalan untuk meningkatkan PM task list
  7. Training dan upgrading kemampuan system PM.

Peran Teknologi dalam Preventive Maintenance

Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi Preventive Maintenance. Berikut beberapa peran teknologi dalam Preventive Maintenance:

Sensor dan Pemantauan Real-Time:

  • Penggunaan sensor dan perangkat pemantauan real-time memungkinkan peralatan dan mesin untuk dipantau secara terus menerus. Data yang diperoleh dari sensor dapat memberikan informasi tentang kinerja peralatan, suhu, tekanan, getaran, dan banyak parameter lainnya.
  • Data real-time ini memungkinkan pengguna untuk mendeteksi perubahan yang tidak biasa atau tanda-tanda awal kerusakan yang mungkin tidak terlihat melalui pemeriksaan manual.

Analitik Data dan Prediksi Kegagalan:

  • Teknologi analitik data dan machine learning dapat digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari sensor dan peralatan. Hal ini dapat membantu dalam mendeteksi pola yang menunjukkan kecenderungan kerusakan atau kegagalan.
  • Dengan memprediksi potensi kegagalan, perusahaan dapat merencanakan perawatan sebelumnya, mengurangi gangguan dalam operasi, dan menghindari kerusakan yang lebih serius.

Sistem Manajemen Pemeliharaan Terkomputerisasi (CMMS):

  • CMMS adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengelola jadwal Preventive Maintenance, inventaris peralatan, riwayat pemeliharaan, dan perencanaan anggaran.
  • CMMS memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi banyak aspek perencanaan pemeliharaan, termasuk peringatan jadwal perawatan rutin, pemantauan inventaris, dan pelaporan pemeliharaan.

Internet of Things (IoT) dan Konektivitas:

  • IoT menghubungkan peralatan dan mesin ke internet, memungkinkan komunikasi antara peralatan dan sistem pemantauan dari jarak jauh.
  • Dengan konektivitas IoT, teknisi pemeliharaan dapat memantau peralatan dari mana saja, mengidentifikasi masalah, dan bahkan mengendalikan peralatan jarak jauh.

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR):

  • AR dan VR digunakan dalam pelatihan teknisi pemeliharaan dan pemecahan masalah. Mereka memungkinkan teknisi untuk melihat informasi penting dan petunjuk pemeliharaan melalui antarmuka visual yang imersif.
  • Dengan AR dan VR, teknisi dapat melakukan perawatan dengan lebih efektif, terutama pada peralatan yang kompleks.

Big Data dan Cloud Computing:

  • Big Data dan cloud computing memungkinkan perusahaan untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data pemeliharaan yang besar dan beragam.
  • Ini membantu dalam pemantauan jangka panjang dan analisis tren pemeliharaan, yang dapat digunakan untuk perbaikan berkelanjutan.
Dengan teknologi-teknologi ini, Preventive Maintenance dapat menjadi lebih responsif, efisien, dan akurat. Hal ini membantu perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan peralatan, mengurangi biaya perbaikan darurat, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Kesimpulan

Preventive Maintenance (PM) adalah praktik penting dalam dunia industri. Ini membantu mengurangi downtime, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan keamanan. Dengan perencanaan yang baik dan penerapan teknologi, perusahaan dapat menjaga operasi mereka tetap berjalan lancar.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Mengapa Preventive Maintenance penting dalam industri?

Preventive Maintenance penting karena itu dapat mengurangi downtime dan menghemat biaya perbaikan darurat.

Apa perbedaan antara Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance?

Preventive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan, sementara Corrective Maintenance adalah perbaikan setelah kerusakan terjadi.

Apa peran teknologi dalam Preventive Maintenance?

Teknologi, seperti sensor pintar dan analisis data, membantu dalam mendeteksi masalah lebih awal dan merencanakan perawatan dengan lebih efisien.

Apa langkah pertama dalam menerapkan Preventive Maintenance?

Langkah pertama adalah mengidentifikasi peralatan kritis yang harus diberi perawatan.

Bagaimana perusahaan dapat memulai dengan Preventive Maintenance?

Perusahaan dapat memulai dengan membuat jadwal perawatan rutin dan mengadopsi teknologi yang mendukung pengawasan kondisi peralatan.